Koransalam - Keberadaan jaringan taksi maupun ojek online kini memang sudah marak dikalangan masyarakat, khususnya di kota-kota besar. Namun siapa sangka, keberadaannya bisa juga mengancam keselamatan jiwa pengguna.
Seperti yang dialami seorang perempuan penumpang Uber belum lama ini. Perempuan berinisial BBC disebut sempat mengalami tindak kekerasan oleh sopir Uber.
Pada hari Selasa 5 Juli lalu, korban bersama sang ayah memesan taksi online tersebut. Sayang di tengah perjalanan tiba-tiba sang sopir berinisial AS meminta keduanya untuk turun dengan dalih tak bisa mengantarkan penumpangnya ke Bekasi. Lantaran penumpang protes soal pelayanan, sopir AS yang tidak terima kemudian membentak dan mengancam korban dengan menodongkan pistol. Korban kemudian melaporkan AS yang kemudian diamankan polisi dengan barang bukti berupa pistol, mobil dan sebuah lencana yang diduga palsu.
Akibat perbuatannya, tersangka akan dijerat dengan pasal 335 KUHP ayat 1. Isinya adalah tentang perbuatan tidak menyenangkan, mengancam dan melakukan tindak kekerasan terhadap orang lain.
No comments:
Post a Comment